Tuesday, August 7, 2018

AHY berpeluang menang jika menjadi Cawapress prabowo

AHY berpeluang menang jika menjadi Cawapress prabowo
Oleh : Putra

Saat ini Cawapress Prabowo mengerucut menjadi 4 buah nama yaitu Ustadz Abdul Somad (UAS), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan dan Prof Salim. Itjima Ulama sendiri mengusulkan 2 nama yaitu Ustadz Abdul Somad dan Prof Salim (PKS).

Manakah yang akan dipilih pak prabowo ? Memilih Prof Salim yang merupakan kader PKS justru akan membuat prabowo kalah melawan jokowi. Karena walaupun Prof Salim merupakan turunan Habib tetapi Umat Islam dari kalangan NU akan menolak Prof Salim yang merupakan Kader PKS karena tidak mewakili NU

Memilih UAS sebagai cawapress memang akan berpeluang memenangkan Pilpres 2019 karena UAS bisa menarik suara NU dan Muhamadiyah. Dan Prabowo bisa menarik suara dari kaum nasionalis. Tetapi kelemahan dari pasangan ini adalah UAS yang tidak mau maju. Rumornya ada tokoh-tokoh yang menghalangi UAS maju agar Prof Salim yang maju, Sedangkan waktu terus mendekati tanggal penutupan pendaftaran capres pada tanggal 10 Agustus 2018. Sebaiknya jika pada tanggal 8 Agustus 2018 UAS masih belum bersedia maju sebagai cawapres prabowo maka prabowo memilih calon yang lain yaitu AHY atau Anies Baswedan.

Memilih Anies Baswedan sebagai cawapres merupakan pilihan yang bisa menghindari Deadlock antara partai Demokrat, PAN dan PKS. Anies juga mempunyai elektibitas yang tinggi dari generasi milineal. Anies juga mendapatkan dukungan dari Ulama Muhammadiyah dan NU. Elektibitas Anies juga meningkat setelah berani menutup Pulau Reklamasi jakarta serta Hotel Alexis yang dikenal sebagai surga dunianya pria. Ahok sendiripun tidak berani menutup hotel Alexis. Prabowo pun sangat nyaman bekerjasama dengan Anies. Tetapi masalah memilih anies adalah masalah logistik kemudian peraturan presiden jokowi mengenai izin Kepala Daerah untuk mengikuti Pilpres.  Tantangan bagi prabowo adalah bagaimana memajukan Anies dan Anies hanya cuti selama ikut Pilpres 2019. Karena Anies masih dibutuhkan di jakarta untuk memastikan Pulau Reklamasi jakarta tetap berhenti.

Memilih AHY sebagai cawapres juga merupakan pilihan ideal untuk menang. Karena koalisi antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra sudah cukup mengantongi izin Prabowo ikut Pilpres 2019. AHY sendiri mempunyai elektibitas yang kuat di kalangan milineal, punya logistik yang kuat, jaringan dan Strategi Politik SBY. Prabowo akan bisa bekerja sama dengan AHY karena AHY yang backgroundnya mantan Militer. Hubungan Junior dan Senior militer ini akan lebih mudah dalam bekerjasama. Dan Prabowo pun bisa banyak belajar pencitraan dan pengalaman SBY selama 2 kali menjadi Presiden.

Kekurangan AHY adalah ditinggalkan ulama karena tidak mengikuti itjima ulama. Menurut saya pemikiran ini juga tidak benar karena itjima ulama ujung-ujungnya tergantung dari HRS. Jika prabowo bisa meyakinkan HRS untuk mendukung prabowo-AHY maka semua ulama yang ada di GPNF, PA 212 dan ormas-ormas islam yang lain akan ikut pilihan HRS.

Banyak Pengamat politik menyatakan bahwa prabowo akan ditinggalkan oleh PKS. Menurut saya analisa politik seperti ini tidak benar juga. Karena PKS pasti akan mendukung pilihan prabowo jika PKS ingin #2019GantiPresiden karena kader PKS Mardani Ali lah yang membesar tagar ini di Twitter. Jika PKS tidak mau mendukung prabowo atau terkesan kendur dalam mendukung prabowo maka umat islam pendukung prabowo akan meninggalkan partai PKS. Masalah saksi di Pilpress 2019 masih bisa ditutup oleh Logistik partai Demokrat yang kuat dan bantuan masyarakat dari gerakan #2019GantiPresiden.

Sekarang kita serahkan ke Prabowo untuk memilih Cawapres terbaik dan bisa bekerjasama dengan beliau. Dan prabowo tidak perlu khawatir jika pilihannya tidak mengikuti saran dari Itjma ulama.

No comments: