Wednesday, June 7, 2017

Kiai dan Ulama Ikut Berjuang Merebut Kemerdekaan


# Panglima TNI: Kiai dan Ulama Ikut Berjuang Merebut Kemerdekaan

"Resolusi jihad pernah dikumandangkan oleh Rais Akbar NU K.H. Hasyim Asya'ri yaitu jihad Fisabilillah yang berarti wajib hukumnya bagi rakyat membela negaranya," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, di hadapan 10.000 Santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo, JawaTimur, Senin malam (5/6/2017).

Lebih lanjut Jenderal Gatot mengingatkan, setelah resolusi jihad Fisabillilah dikumandangkan akhirnya para kiai dan santri bersatu dengan Tentara Keamanan Rakyat dalam melakukan jihad melawan penjajah.

"Jadi tanpa Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh Rais Akbar NU K.H. Hasyim Asya'ri maka tidak akan ada perlawanan yang heroik dan  jika tidak ada perlawanan heroik berarti tidak ada Hari Pahlawan tanggal 10 November," ungkapnya.

Di akhir sambutannya Jenderal Gatot  menegaskan bahwa,  santri dan ulama mempunyai peran yang sangat penting dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, bersama komponen bangsa lainnya, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat hingga saat ini.

"Rakyat, ulama, dan santri merupakan cikal bakal dan kekuatan hakiki TNI yang sekaligus menjadi identitas atau jati diri TNI. Setelah Indonesia merdeka laskar-laskar dari para ulama dan santri tersebut berhimpun menjadi Tentara Keamanan Rakyat atau yang saat ini disebut Tentara Nasional Indonesia," ujar jenderal Gatot.

"Menghadapi kondisi saat ini, TNI harus selalu dekat dengan rakyat karena TNI merupakan Center of Gravity atau pusat kekuatan dalam  pembinaan dan pemberdayaan bangsa untuk  mempersatukan serta mempertahankan NKRI," tuturnya.[Rmta]

Baca Juga
- Berita Politik Dalam Negeri Indonesia tahun 2017

No comments: